Mengenal Ilmu Jawa Kuno Tingkat Tinggi




Banyaknya ilmu jawa kuno tingkat tinggi yang merupakan peninggalan leluhur zaman dahulu menjadikan jagad kejawen ramai oleh warisan tersebut, mulai dari ilmu pengasihan, ilmu perlindungan diri sampai ilmu pagar rumah untuk melindungi pekarangan dari pengaruh tidak baik yang mungkin terjadi. Dari banyaknya warisan para pendahulu tersebut memang sampai sekarang kita masih mengenal adanya cerita yang berkembang tentang kehebatan ilmu dan tokoh dibaliknya. Dalam artikel ini, kita akan membicarakan hal tersebut secara ringkas karena memang sifatnya hanya berbagi pengetahuan tanpa melihat sumber yang valid dalam pembicaraan ini.

Tentu kita sudah tidak asing dengan tokoh zaman dahulu yang melegenda misalnya Syekh Siti Jenar yang memiliki ilmu kadigdayan cukup tinggi bahkan kehebatan beliau masih di ingat sampai sekarang menjadi cerita turun temurun.

Syekh Siti Jenar merupakan salah seorang yang menganut ajaran kejawen dan ajaran tersebut tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam pengertian seperti agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku (mirip dengan “ibadah”). Dalam perkembangannya, beliau banyak memiliki pengikut yang menjadikan ilmu kejawen semakin lengkap terutama dalam mengembangkan ajarannya sehingga mencapai banyak sekali ragam keilmuan yang dapat ditemukan.

Tidak ada aturan yang baku dalam melihat ajaran kejawen, karena biasanya lebih menekankan pada konsep “keseimbangan”. Dalam pandangan demikian, kejawen memiliki kemiripan dengan Konfusianisme atau Taoisme, namun tidak sama pada ajaran-ajarannya. Dalam perkembangannya, ajaran ini tidak mempunyai misi khusus untuk meluaskannya namun tetap ada pembinaan untuk memahami lebih jauh bagi para pengikutnya.

Dalam konteks ilmu kebatinan, sangat banyak ragam ilmu jawa kuno yang mengajarkan bagaimana mengembangkan potensi dalam diri sehingga dapat bermanfaat sebagai alat perlindungan, pertolongan untuk gangguan makhluk halus maupun untuk mengelola hasil bumi dalam dunia pertanian. Perhitungan hari baik dan buruk, serta semua yang akan dilakukan selalu di kaitkan dengan ilmu tersebut supaya setiap langkah tidak menimbulkan aral ditengah jalan.

Sama halnya dengan beragam ilmu pengasihan tingkat tinggi banyak yang menggunakan mantra kejawen dalam bahasa Jawa untuk syaratnya, dan ilmu pelet tersebut juga mengharuskan bagi yang ingin mempelajarinya untuk menjalani lelaku puasa kejawen, misalnya puasa pati geni, ngrowot, puasa mutih dan sebagainya untuk tujuan hidup prihatin dan tirakat.

Meskipun zaman terus berkembang, namun adanya pengaruh ilmu jawa kuno ini masih sangat terasa terutama di kalangan tokoh yang giat dalam bidang supranatural. Mungkin hal itu akan terus ada sebagai penyeimbang kemajuan teknologi modern sekarang ini, dan akan tetap menjadi warisan leluhur bangsa kita hingga masa depan nanti. Sebenarnya, bukan hanya di daerah Jawa saja yang mempunyai warisan ilmu leluhur, namun daerah lain juga mempunyai banyak warisan ilmu yang dapat di kaji untuk mengenalnya lebih jauh.



Suka tulisan ini ?