Doa Ilmu Ajian Lampah Lumpuh yang Asli
Ajian lampah lumpuh adalah salah satu warisan peninggalan leluhur yang menjadi ilmu ampuh dimasa lalu, namun sampai sekarang masih banyak orang mengamalkan doa ilmu lampah lumpuh ini karena memang dipercaya memiliki khasiat yang sangat besar terhadap upaya mempertahankan diri ketika sedang berhadapan dengan lawan dalam suatu arena laga. Mengenai seperti apa kegunaan ilmu ini memang sesuai dengan namanya, 'lampah lumpuh' dalam bahasa Jawa bermakna tidak dapat berjalan alias lumpuh.
Ilmu lampah lumpuh mengisyaratkan pemiliknya untuk dapat melumpuhkan segala pergerakan lawan yang akan mendekati kita sehingga dia tidak dapat melakukan hal yang membuat kita cedera. Dalam hal ini lawan akan kehilangan kekuatan untu dapat berjalan sehingga akan menjadi lumpuh total, tentu saja dengan amalan dan syarat tertentu yang sudah ditetapkan dapat menjadikan ajia ini manjur untuk digunakan. Namun demikian tidak sembarang orang dapat menguasai ilmu ini karena memang semenjak zaman dahulu sangat terbatas jawara yang dapat menyempurnakan ilmu ini mengingat lelaku yang tidak mudah dan memerlukan ketekunan dari orang yang ingin mendapatkan ilmu tersebut.
Banyak pendapat mengenai doa lampah lumpuh sebagai asmak yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu terutama berkaitan dengan dunia beladiri dan kanuragan yang akan memerlukan banyak perlindungan sebagai upaya pertahanan ketika kita sedang berhadapan dengan orang yang sangat kuat. Memang meremehkan lawan sebaiknya tidak kita lakukan karena dapat menjadikan kita kehilangan sikap waspada, meskipun disisi lain hal itu juga dapat menghilangkan nyali lawan. Namun disarankan untuk tetap siap dengan segala kemungkinan yang terjadi sehingga tidak ada lagi keinginan yang terlewati saat berhadapan orang yang yang kuat sekalipun.
Untuk mendapatkan mantra ajian lampah lumpuh maka diperlukan wirid sebanyak tiga hari berturut-turut sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal, dalam hal ini kita harus dapat memperkirakan seberapa penting untuk dapat menghadapi lawan dalam jarak dekat sekalipun. Sehingga setiap momen akan dapat digunakan dengan baik misalnya untuk mengantisipasi adanya ancaman dengan tetap waspada dengan ilmu yang dimiliki.
Mengenai asli atau tidaknya sebuah doa tentu saja perlu pertimbangan yang matang untuk dapat menyimpulkannya, karena dalam hal ini akan dapat mengakibatkan seseorang menjadi lupa diri kalau sudah punya pegangan suatu ilmu, sehingga mengontrol sikap supaya tida sombong itu penting karena dalam setiap kesempatan tentu saja kita harus dapat memposisikan diri sebagai orang yang mengerti dengan baik apa yang harus dilakukan jika sedang dalam keadaan terpaksa ingin meninggalkan sesuatu. Kemudian tidak ada yang lebih penting untuk dilakukan kecuali harus merelakan setiap keadaan sehingga dapat menjadikan hal buruk menjadi tindakan antisipasi yang harus kita lakukan untuk dapat menyikapi seperti apa seharusnya menghadapi lawan yang tangguh sehingga dapat mengalahkannya. Tulisan ini memang berbeda dari topik yang biasanya kita bahas seperti dalam artikel sebelumnya mengenai cara menggunakan mani gajah untuk pelet dan sejenisnya karena akan memberikan pemahaman yang berbeda.
Suka tulisan ini ?